Motor bebek jenis cub klasik tetap diminati di Indonesia, sebagai barang hobi. Di segmen premium, ada Honda Super Cub C125 dilepas Rp77,66 juta on the road Jakarta. Ada Alternatif di sini berupa SM Cub Classic yang dibanderol Rp24,3 juta. Jelas tiga kali lebih murah, meskipun kelengkapan fitur tak bisa saling disandingkan langsung. Mereka punya pasar masing-masing. Nah, bila Anda tertarik kredit. Cicilan paling murah Rp395 ribu saja. Sila cek simulasi angsuran berikut ini.
Spesifikasi Dan Daftar Angsuran Cub Classic
- SM Cub Classic memakai mesin 109,2 cc silinder tunggal 4 tak
Pengapiannya masih CDI. Teknologi jadul ini hanya mampu menyuplai daya 6,9 PS dan torsi 8 Nm
Tenor 1 Tahun
-
- Jumlah Uang Muka Rp12.862.000
-
- Angsuran Bulanan Rp1.753.000
Tenor 2 Tahun
-
- Jumlah Uang Muka Rp12.288.000
-
- Angsuran Bulanan Rp911.000
Tenor 3 Tahun
-
- Jumlah Uang Muka Rp12.306.000
-
- Angsuran Bulanan Rp631.000
Tenor 4 Tahun
-
- Jumlah Uang Muka Rp12.660.000
-
- Angsuran Bulanan Rp498.000
Tenor 5 Tahun
-
- Jumlah Uang Muka Rp13.120.000
-
- Angsuran Periode 1 Rp431.000
-
- Angsuran Periode 2 Rp442.000
Tenor 6 Tahun
-
- Jumlah Uang Muka Rp13.262.000
-
- Angsuran Periode 1 Rp388.000
-
- Angsuran Periode 2 Rp395.000
Kesan Jadul Di Usung Honda SM Cub Classic
Agar berkesan jadul. SM Cub Classic menggunakan pelek jari-jari rapat 17 inci, ban 70/90 serta 80/90. Tanpa rem cakram, semua mengandalkan tromol di depan maupun belakang. Panel instrumen berupa analog sederhana diterangi cahaya biru. Jepitan depan juga dipertahankan. Yang bikin terasa kontemporer adalah sorot daymaker LED dengan bentuk lingkaran (dial) seperti milik Honda Super Cub. Tapi ada semacam tambahan DRL di atas rumah lampu utama. Tersedia pilihan warna abu-abu, kuning dan merah.
SM Classic memiliki jok tandem terpisah dan bagian belakangnya bisa dilepas. Jadi Anda bisa mengatur pakai pelana tunggal atau dapat dipasang bila berboncengan. Nah, beda dari model lain, ia menggunakan suspensi depan inside down. Menarik dimiliki? Yang perlu diketahui, motor ini merupakan merek baru di Indonesia. Durabilitas enjin belum bisa dipastikan. Diler resmi (3S) juga tak banyak. Memang bisa saja servis di bengkel biasa, tapi onderdilnya belum tentu mudah dijumpai. Kalau Anda tidak mempermasalahkan hal ini. Maka ia menjadi barang terjangkau.
Rangka Honda SM Cub Classic
Di balik rangka SM Cub Classic, bercokol mesin 109,2 cc silinder tunggal empat langkah (4 Tak). Sistem pengabutan bensin ke ruang bakar sebatas karburator, bukan jenis injeksi langsung. Pengapiannya mengadopsi CDI. setelan bore 50 mm dan stroke 55,6 mm, sedangkan kompresi 8,8:1. Teknologi jadul ini hanya mampu menyuplai tenaga 6,9 PS pada 7.500 rpm dan torsi 8 Nm di 5.500 rpm. Keluaran kecil dan memang bukan untuk digeber. Tenaga disalurkan ke roda melalui sistem transmisi manual 4-percepatan. Ia diklaim memiliki konsumsi bahan bakar sangat irit, mencapai 1,6 liter untuk 100 km (62,5 km/liter).
Angka itu sedikit kalah dari milik Honda Super Cub lassic C125 dengan hasil 9,8 PS pada 7.500 rpm dan torsi maksimum 10,4 Nm pada 6.250 rpm. Tapi tak masalah, toh motor jenis ini lebih dipakai untuk sekadar jalan santai di perkotaan. Bukan kebut-kebutan. Lalu apa nilai jualnya? Namun, yang utama adalah tampilan retro namun bisa diajak bergaya. Guratan bodinya dibuat seperti motor bebek era 70-an. Lekukan tubuh dibikin simpel dan melengkung. (ALX/ODI)